Posts

Showing posts from April, 2013

Hineni

Hari ini saya diingatkan. Salah satu kunci untuk kita mencapai garis akhir dengan kuat adalah dengan HINENI. Hineni tidak lain adalah suatu sikap kehambaan yang berkata, "Aku ini budak Mu Tuhan... yang mengabdi kepada Mu karena cinta..." Kata Hineni pertama kali muncul di alkitab, pada saat Abraham disuruh Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak di gunung Moria. Kejadian 22:1  Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Seruan "Ya, Tuhan" oleh Abraham ini, dalam bahasa aslinya (bahasa Ibrani) ditulis "Hineni." Hineni bukan perkara mudah. Hineni hanya bisa keluar ketika hidup kita ini sudah mengalami banyak dengan Tuhan. Sama seperti Abraham. Alkitab menulis, " Setelah semuanya itu... Allah mencobai Abraham..." Hanya setelah kita melewati semuanya dengan Tuhan, maka kita bisa Hineni. Hineni tidak bisa otomatis muncul dalam hidup kita. Butuh proses. Proses un

Setiap Masa Memiliki Keindahannya Sendiri

" S etiap masa memiliki keindahannya sendiri. " Ini adalah salah satu power statement di pembinaan Wanita Bijak yang sudah beberapa kali saya ikuti. Pertama kali saya ikut WB itu tahun 2011 sebagai peserta. Kemudian berturut2 di tahun 2012 sebagai fasilitator. Dan di tahun ini, tahun 2013, saya dipercayakan Tuhan untuk melayani sebagai tim. Kembali pada power statement yang saya tulis diatas. Waktu tahun pertama dan tahun kedua saya ikut WB, power statement ini belum terlalu menyita perhatian saya. Tahun ini, ketika saya melihat dan membaca power statement ini kembali, it's like talking to me... Saya kemudian sadar. Ada suatu ketakutan terselubung yang tersimpan dalam alam bawah sadar saya. Saya takut kehilangan keindahan masa single saya. Di atas berjuta-juta alasan saya untuk belum mau menikah. Belum siap lah. Belum punya rumah lah. Belum ini lah, belum itulah. Sesungguhnya alasan yang paling kuat mengapa saya belum mau menikah adalah karena I am afraid of losing

Hal Berdoa

Matius 6:5-13 1. Janganlah berdoa seperti orang munafik. Munafik: di luar kelihatan baik, tetapi di dalam sesungguhnya penuh dengan kebusukan. Di luar terlihat sangat rohani, tetapi di dalam penuh dengan keduniawian. Matius 6:5  "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Upah apa yang mereka dapatkan? Upah dari manusia. Pujian dari manusia. Mereka tidak mendapat apa2 dari Tuhan. Tuhan sangat tidak suka dengan  kemunafikan. Karena Tuhan melihat hati, dan Ia mencari yang murni, bukan yang pura2 atau dibuat2. Lebih baik jujur di hadapan Tuhan. Tuhan menghargai kemurnian. Kejujuran hati kita. Berdoa bukan untuk dilihat atau dipuji orang. Tetapi berdoalah untuk didengar dan berkomunikasi dengan Tuhan. 2. Berdoalah di tempat dimana engkau hanya berdua saj