Hineni

Hari ini saya diingatkan. Salah satu kunci untuk kita mencapai garis akhir dengan kuat adalah dengan HINENI.

Hineni tidak lain adalah suatu sikap kehambaan yang berkata, "Aku ini budak Mu Tuhan... yang mengabdi kepada Mu karena cinta..."

Kata Hineni pertama kali muncul di alkitab, pada saat Abraham disuruh Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak di gunung Moria.

Kejadian 22:1  Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Seruan "Ya, Tuhan" oleh Abraham ini, dalam bahasa aslinya (bahasa Ibrani) ditulis "Hineni."

Hineni bukan perkara mudah. Hineni hanya bisa keluar ketika hidup kita ini sudah mengalami banyak dengan Tuhan. Sama seperti Abraham. Alkitab menulis, "Setelah semuanya itu...Allah mencobai Abraham..."

Hanya setelah kita melewati semuanya dengan Tuhan, maka kita bisa Hineni. Hineni tidak bisa otomatis muncul dalam hidup kita. Butuh proses. Proses untuk mengikis setiap daging. Proses untuk menghilangkan setiap ke'aku'an. Dan proses untuk meremukkan hati kita sendiri. Sampai hingga yang tersisa hanyalah Tuhan.

Mengapa Tuhan izinkan semuanya ? Bukan semaumu. Karena Tuhan tau hanya dengan melewati semuanya itu, maka kita bisa berseru... "Ya, Tuhan...ini aku budakmu...yang mengabdi karena cinta."

HINENI, MY LORD...

Comments

Popular posts from this blog

A Generation Who Seek God

BENAR-BENAR MERDEKA

HARTA DAN HATI